Article Detail
HIDUP ADALAH CINTA, SANITASI ADALAH UPAYA
Dalam kehidupan makhuk hidup
sehari-hari, sudah pasti akan menghasilkan bahan buangan, baik berbentuk cair
(limbah) seperti, air seni, air limbah, tinja, ataupun yang berbentuk padat seperti,
sampah plastik, aluminium, bekas botol minuman mineral, dan sebagainya. Jika
bahan buangan tersebut tidak ditangani sebagai mana mestinya, pasti akan
menimbulkan efek negatif dalam kehidupan makhuk hidup itu sendiri. Sebab, bahan
buangan akan terus ada, dan bahkan akan selalu bertambah kuantitasnya tiap hari.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, terutama pada
manusia. Sebab manusia adalah makhluk hidup yang menjadi agen utama yang paling
banyak ambil andil dan menyebabkan terjadinya sanitasi yang buruk. Sanitasi
yang buruk, dapat disebabkan oleh tidak adanya penanganan terhadap bahan
buangan secara terus menerus.
Sanitasi
yang buruk, berdampak buruk pula dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti,
jika lingkungan rumah kita telah dikelilingi berbagai jenis bahan buangan
seperti sampah organik dan anorganik, pasti akan menimbulkan bau yang tidak
sedap, munculnya berbagai hewan-hewan vektor ( hewan penyebab timbulnya bibit
penyakit, seperti: lalat, tikus, kecoa, dan lainnya) yang dapat pula minimbulkan
berbagai jenis penyakit, risiko terkena berbagai jenis penyakit kulit, dan
masih banyak lainnya.
Namun itu semua bisa dihindari. Yaitu dengan
mengantisipasi dan terus memerhatikan apakah sanitasi di lingkungan sekitar
kita sudah baik. Dan untuk mengantisipasinya dapat dengan beberapa cara yaitu,
3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau
dalam bahasa indonesianya 3 D (Dikurangi, Dipakai Kembali, Di daur ulang),
penanaman pohon atau yang akrab dengan go green, dan lainya.
Dalam penanganan 3 R, kini sudah banyak diterapkan oleh
negara lain, selain Indonesia. Oleh sebab itu, kita wajib dan haruslah mampu
melakukan pemilahan sampah yang terbagi menjadi 3 jenis. Yaitu, sampah organik,
an organik, dan B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Ketiga jenis ini penempatannya
tidaklah boleh sama.
Apabila kita mampu melakukan pemilahan sampah dengan 3 R,
selain terjaminnya kualitas sanitasi yang baik, juga kita bisa mendapatkan
berkah. Sebab telah banyak orang di kota besar yang sukses dengan usahanya yang
mungkin dipandang sebelah mata oleh sepenggal masyarakat luar, yaitu “memulung
sampahâ€, dan selanjutnya di proses dengan daur ulang (recycle) dan kemudian
didistribusikan.
Masing-masing contoh dari 3 R
ialah
Reduce ( dikurangi) : Sebagai pelajar alangkah
baiknya jika kita mampu menggunakan
kertas baik yang di bagian depan maupun bagian belakang, dan tidak
merobek-robeknya. Sehingga jika kita tidak merobek kertas, takkan ada sampah
yang menggunung.
Reuse ( dipakai kembali) : Kita dapat langsung menggunakan
barang yang kita anggap sebagai sampah, yaitu botol minuman mineral. Kita dapat
menggunakannya sebagai wadah minum kita saat ke sekolah ataupun tempat lainnya
dengan batas pemakaian yang ditentukan.
Recycle (di daur ulang) : Kita dapat mendaur ulang
berbagai jenis sampah an organik menjadi kreasi yang unik dan menghasilkan
pundi-pundi rupiah.
Selain
3 R, masih banyak upaya yang dapat kita lakukan terhadap pencegahan sanitasi
yang buruk. Diantaranya, membuat pengomposan sederhana di lingkungan sekitar
kita, ataupun di rumah kita sendiri. Pengomposan tersebut dapat kita lakukan
dengan membuat keranjang takakura. Selain sampah organik yang kita produksi
tidak terbuang begitu saja, kita pun bisa menghasilkan berkah. Seperti dapat
menggunakannya untuk tanaman kita, ataupun menjualnya guna meraih pundi-pundi
rupiah.
Oleh
sebab itu, kita sebagai penerus bangsa dan agen perubahan, kita mampu melakukan
berbagai upaya guna mencegah terjadinya sanitasi yang buruk. Dan untuk
melakukannya kita dapat memulai dengan hal-hal kecil dan sederhana. Sebab
segala sesuatu tidak akan mungkin langsung berproses ke arah yang besar, jika
kita tidak biasa dengan hal-hal kecil dan sederhana.
Dan
untuk membiasakannya, kita harus terlebih dahulu menyadari bahwa “ hidup indah,
jika tak ada sampah dan limbah†dan “ hidup lebih nyaman jika kualitas sanitasi
terjaminâ€. Kalimat itu dapat menjadi moto guna menyadarkan kita bahwa sanitasi
itu bukan hal yang sepele. Dalam sanitasi tidak butuh omongan melainkan
tindakan menuju perubahan, dalam sanitasi pula, tidak butuh janji ini dan itu,
melainkan aksi dan kreasi untuk segala sesuatu.
Oleh
karena itu, marilah kita semua mengambil andil yang besar dan berdampak dalam
menjaga kualitas sanitasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan tangan kita,
kita dapat merancang dunia, dengan akal kita, kita dapat membaharui dunia.
Gunakanlah tangan yang kita miliki guna merancang proses-proses yang membangun
sanitasi yang berkualitas, dan gunakannlah akal kita untuk membaharui sanitasi
yang kurang baik, menuju perubahan yang lebih baik, untuk hari ini, besok, hingga kita
menutup mata.
Jangan
berusaha menutup mata dalam kualitas sanitasi di lingkungan A nda, sebab kualitas
sanitasi dalam keseharian Anda, akan mempengaruhi kelangsungan hidup Anda.
Mulailah menjaga kualitas kebersihan, di sekitar kita dengan beraksi dengan
hal-hal yang sederhana terlebih dahulu. Sebab, hal kecil akan mempengaruhi hal
yang akan kita lakukan selanjutnya.
-
there are no comments yet