Article Detail
Jadilah Merpati, Raihlah Bintang
Pepatah mengatakan, ada perjumpaan pasti ada perpisahan, demikian pula untuk siswa kelas 9 angkatan 61, setelah 3 tahun berjalan, tiba saatnya mereka harus meninggalkan tempat ini untuk kehidupan selanjutnya. Demikian pula ada pepatah Bengkulu yang mengatakan: “Datang tampak muka pergi tampak punggung”, yang artinya saat awal datang dengan cara yang baik, maka ketika pergi pun harus dengan cara yang baik pula. Maka dilaksanakanlah acara pelepasan kelas 9 di SMP Sint Carolus Bengkulu, yang dirancang matang dan sarat makna, tetap pada koridor penanaman karakter, tidak sekadar acara perpisahan belaka.
Pelepasan tahun ini mengusung tema : Wujudkan Generasi Cerdas Berintegritas, Tekun dan Setia untuk Membangun Negeri Indonesia “EMBODY THE BRIGHT-INTEGRATED, DILLIGENT AND FAITHFUL GENERATION TO BUILD INDONESIA”
Tema ini merangkum pesan visi Tarakanita dan tema 100 tahun CB di Indonesia. Tahun ini pelepasan dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Mei 2018, dengan kepanitiaan yang menggambarkan kolaborasi dan sinergi antara guru karyawan SMP Sint Carolus dan orang tua siswa kelas 9.
Di tengah kesibukan sekolah lainnya yang bersifat rutinitas dan kegiatan khusus yakni peringatan 100 tahun CB di Indonesia, persiapan pelepasan terus berjalan, latihan demi latihan diadakan, cerminan daya juang tinggi (Conviction). Sampai saatnya tiba tanggal 9 Mei, siswa kelas 9 hadir di luar kebiasaan mereka sehari -hari. Mengenakan jas untuk siswa putra dan kebaya untuk siswa putri, jam 9 tepat acara dimulai sesuai rencana, diawali dengan pelepasan burung merpati berjumlah 12 ekor, oleh wakil siswa, wakil orang tua dan wakil sekolah dan wakil dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Merpati tidak dalam sangkar, merpati terbang tinggi, demikian pula siswa kelas 9 diharapkan terbang tinggi menggapai cita-cita begitu harapannya. Tari sekapur sirih pun menyambut tamu undangan dengan senyum dan keramahan.
Acara dilanjutkan dengan perarakan dari lapangan menuju aula. Perarakan lambang perjalanan dan kebersamaan (Community) selama 3 tahun mereka berproses, tumbuh dan berkembang menuju pribadi utuh beritegritas. Dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Yayasan Tarakanita, menjelaskan bahwa Tarakanita berwawasan Kebangsaan. Setelah sambutan dari berbagai pihak tiba saatnya acara puncak yakni pengalungan medali lambang nilai-nilai Cc5+ tertanam dalam hati setiap Tarakanita sejati. Kemudian pengembalian siswa kepada orang tua. Pada hakekatnya siswa masih dalam tanggung jawab orang tua. Maka setelah 3 tahun dititipkan di SMP Sint Carolus Bengkulu mereka dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Pembacaan pencapaian prestasi akademik dan non akademik melengkapi acara pelepasan ini. Pengakuan dan penghargaan atas prestasi, motivasi dan semangat bagi semua untuk ke depan meraih yang terbaik. Acara ditutup dengan santap siang bersama lambang persatuan dan kekeluargaan yang tak akan lekang oleh waktu. Sembari menikmati makan siang dan istirahat, acara penutup adalah persembahan atraksi seni dari cabang ekstrakulikuler yang ada: cerminan kekayaan khasanah budaya Indonesia: paduan suara, Solo song, tari dan musik doll, tari adat batak manortor, tari daerah Jawa kuda lumping, dipadu dengan beberapa seni modern: band dan dance modern.
Demikian acara pelepasan, sebuah inisiasi penuh makna dan kentalnya rasa kekeluargaan. Tetap dalam rangka penanaman nilai-nilai ketarakanitaan yang tersimpulkan dalam Cc5+. Semoga acara ini tidak hanya berkesan tetapi juga dikenang sebagai sebuah perjumpaan yang membahagiakan dan membawa berkah.
Salam satu hati, satu semangat Tarakanita.
Salam SMP Sint carolus ITU PASTI.-
there are no comments yet