Article Detail
Menjadi Dewasa dengan Menjalankan Prioritas Hidup
Siswa kelas 9 SMP adalah remaja berusia sekitar 14-15 tahun. Mereka ada dalam usia akil balik. Masa di mana para siswa mulai bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk (arti akil balik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Remaja adalah masa peralihan diri anak menuju dewasa. Pada masa ini, terjadi berbagai macam perubahan yang cukup bermakna baik secara fisik, biologis, mental, dan emosional, serta psikososial. Pada masa inilah terjadi kebimbangan, kebingungan, keresahan, dan kekhawatiran pada diri para siswa di tengah keriangan mereka. Mereka juga sedang dalam taraf mencoba- coba. Sedang mencari jati diri mereka serta identitas diri. Wajar jika mereka belum bisa melakukan tindakan prioritas, yakni mendahulukan mana yang penting, sebab di mata mereka semua penting.
Kesemuanya ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadi, lingkungan keluarga, maupun masyarakat. Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi perubahan tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti: kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, penyakit menular seksual, dan HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan sebagainya.
Hidup remaja khususnya siswa-siswi kelas 9 banyak menghadapi berbagai tantangan, masa remaja anak usia mereka adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi remaja dimana anak sedang mencari jati dirinya.
Anak menjadi pribadi yang dewasa perlu dukungan dan pendampingan dari berbagai pihak, salah satunya adalah sekolah. Sekolah bukanlah tempat yang utama tetapi, orang tua yang mempunyai peran utama bagi diri remaja itu sendiri.
Berkaitan dengan hal tersebut, SMP Sint Carolus sebagai sebuah lembaga pendidikan ikut ambil bagian untuk mendampingi generasi muda dalam berproses untuk menuju pribadi yang cerdas, berintegritas dan berbela rasa. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama (orang tua, sekolah, dan masyarakat).
Oleh karena itu, untuk meningkatkan tanggung jawab bersama maka, SMP Sint Carolus mengadakan pembinaan dalam rangka mempersiapkan masa depan mereka khususnya dalam menghadapi ujian nasional dan ujian sekolah.
Maka memanglah tepat jika SMP Sint Carolus mengadakan pembinaan mental dan akhlak dengan tema prioritas hidup karena pembinaan seperti ini memang sangat diperlukan oleh mereka.
Pembinaan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Januari 2019. Acara ini terbagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama para siswa diajak untuk menyadari siapa dirinya saat ini. Sesi ini bertujuan untuk menyadarkan para siswa bahwa mereka bukan lagi anak-anak, juga dengan maksud agar mereka tidak berperilaku kekanak-kanakan. Sudah harus mandiri, tidak perlu diperintah lagi dalam menjalankan tugas dan kebutuhannya. Sesi kedua adalah tentang pikiran manusia. Di sesi ini para siswa diajak untuk memahami bahwa manusia memiliki potensi yang agung dari Tuhan, yakni pikiran, hati, dan kehendak/niat.
Sesi ketiga adalah prioritas hidup. Siswa diajak menyadari bahwa memang akan banyak masalah tantangan hambatan tugas kewajiban yang kadang datangnya bersamaan.
Maka selaku manusia yang cerdas haruslah dapat membuat prioritas hidup. Harus dapat membuat keputusan. Ini adalah sebuah perilaku yang akan selalu muncul setiap saat dan harus dimulai dari sekarang.
Semoga pembinaan ini bermanfaat bagi para siswa dalam menyongsong masa depannya. (GR)
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment