Article Detail

Meski Sulit Melukis Huruf Arab, Maria Jocelyn Juara 1 Lomba Lukis Batik

Meski Sulit Melukis Huruf Arab, Maria Jocelyn Juara 1 Lomba Lukis Batik

Benda yang tingginya tidak lebih dari 50 Cm itu dominan berwarna emas. Benda itu dihiasi pita merah putih. Tulisan yang tampak adalah Juara 1 Lomba Lukis Batik tingkat Kota Bengkulu. Hal ini menjadi bukti kerja keras seorang Maria Jocelyn dari SMP Sint Carolus.

Ia membuat keluarga bangga dan mengharumkan nama sekolah. “Ini motivasi saya,” tandas Maria Jocelyn.

Senin (7/10) lalu SMK Negeri 5 mengadakan Lomba Lukis Poster dan Batik. Kegiatan ini merupakan bagian dari serangakaian acara HUT ke-25 sekolah tersebut. SMP Sint Carolus mengirimkan 9 peserta didik. Salah satunya Maria Jocelyn yang sekarang duduk di kelas 9. Ia mengikuti lomba ini untuk mengembangkan bakatnya lebih tinggi lagi. Selain itu ia juga ingin membuat orang tuanya bangga.

Saat diminta oleh guru kesenian untuk ikut lomba, dengan senang hati ia menerima. Maria memiliki ide untuk melukis motif Batik Basurek. Persiapan yang ia lakukan adalah latihan melukis di rumah dengan arahan dari sang ayah (Pak Hendrik). Dengan tekun, Pak Hendrik membimbing Maria memantapkan ide yang dimilikinya.

Selama masa persiapan, dia menemui tantangan. Sebagai seorang Katolik, ia memiliki kesulitan dalam melukis huruf Arab. Maria takut bila yang dilukis bisa berarti lain. Karena itu, ia mencoba mencari referensi dari internet sebagai bahan dari lukisannya.

Saat lomba pun tiba. Pagi itu, Senin, ia melangkah dengan semangat bersama 8 orang temannya. Ia menuju lokasi lomba dengan diantar oleh guru pendampingnya. Lima jam ia berproses tanpa istirahat. Ia menuangkan segala ide dan tenaga untuk menyelesaikan karyanya. Tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat. Maria pun berusaha untuk menyelesaikan karyanya. Ia merasa lelah dan lapar. Tetapi ia lega, karena di saat-saat terakhir, lukisannya selesai. Maria sempat cemas saat diingatkan panitia soal limit waktu.

Hari pengumuman, Rabu (9/10), pun tiba. Dengan perasaan tanpa beban, ia menghadiri penutupan kegiatan di SMK Negeri 5. Saat namanya disebut, ia begitu bahagia meski tak percaya bila ia mampu menjadi juara 1 Lomba Lukis Batik. Dengan suka cita, ia menerima piala dan piagam.

Seorang anak yang hidupnya sederhana, menjadi sebuah bintang yang bersinar. Hal ini berkat bakat dan dukungan keluarga. Cita-citanya membanggakan orangtua dan mengharumkan nama SMP Sint Carolus pun tercapai. ** Rai/Antok

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment