Article Detail
Mewartakan Kristus Lewat Outbound
Bulan September adalah Bulan Kitab Suci Nasional, di tahun ini Lembaga Biblika Indonesia mengangkat tema “ Keluarga Bersaksi dan Mewartakan Sabda Allah”. Kelurga merupakan masyarakat kecil, tempat anak-anak mulai belajar bersosialisasi dengan masyarakat. Selain sebagai sel masyarakat yang terpenting, keluarga juga merupakan Gereja Rumah atau “Ecclesia Domestica” yang menjadi gambaran hidup tentang misteri Gereja. Keluarga adalah komunitas pertama yang diciptakan Allah untuk manusia. Keluarga menjadi tempat penanaman nilai-nilai dan kebajikan kristiani yang menjadi perlengkapan rohani dalam karya pewartaan. Dengan kualitas hidup rohani yang mantap, setiap anggota keluarga dapat menjadi pewarta dan saksi iman bagi yang lain.
Untuk mendukung tugas pewartaan tersebut SMP Sint Carolus Bengkulu mengadakan outbound rohani, supaya remaja katolik dapat lebih menyadari perannya dalam mewartakan dan menyebarluaskan Injil, hari Jumat , 30 September 2016, beda dari tahun-tahun sebelumnya pada tahun ini siswa siswi SMP Sint Carolus Bengkulu setelah mengikuti UTS hari terakhir, siswa siswi yang beragama katolik yang berjumlah 98 siswa yang dibagi dalam tujuh kelompok yang terdiri dari anak kelas tujuh, delapan dan sembilan mereka mengikuti Lomba BKSN, dengan tema: ”Hendaknya Terangmu Bercahaya” dengan bimbingan bapak ibu guru pendamping bina iman, yang berlangsung dari pukul 10.30 - 12.30 WIB, walaupun demikian mereka masih dapat mengikuti acara lomba BKSN ini dengan riang dan gembira. Dalam acara ini Ibu Nelly Kristiana, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Sint Carolus dalam sambutannya mengajak para siswa untuk rajin membaca kitab suci. Melalui kegiatan ini harapannya dapat terwujud kesaksian dan pewartaan yang memberikan manfaat serta makna bagi sesama di sekitar kita. Sehingga kita dapat menjadi terang yang selalu bercahaya dalam kegelapan. Lomba BKSN kali ini tiap kelompok menampilkan satu permainan sesuai undian yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan adapun kriteria penilaiannya yaitu: kekompakan, kreativitas, dan pesan moral yang disampaikan dikaitkan dengan tema, dan kelompok yang meraih juara 1 adalah kelompok Reyvansius dengan permainan Opposite. Juara 2 kelompok Fransiskus Agung dengan permainan People to people, dan juara 3 diraih oleh kelompok Daniela Vanesa dengan permainan Pegang jari. (Theresia Eni S.)
-
there are no comments yet