Article Detail

SAVE THE NATURE Pelepasan Tukik di Pantai Alun Utara Bengkulu Tengah

Berawal dari keprihatinan kebiasaan para nelayan menjual telur penyu untuk dikonsumsi, Bp.  Zulkarnedi  (salah satu nelayan di pantau Alun Utara ) berinisiatif untuk membuat tempat pelestarian penyu, mengingat keberadaan penyu yang semakin mengkhawatirkan. Konservasi penyu ini didirikan oleh pak Zul pada tahun 2016, dan semakin baik keberadaannya hingga saat ini. Semakin banyak pihak yang terlibat baik dalam hal konservasi maupun pendanaan.

Jumat, 14 Juni 2019  SMP Sint Carolus Bengkulu yang diwakili oleh 10 orang pengurus OSIS, bergabung dengan Pak Zul dkk., untuk ikut melepas tukik (anak penyu) yang berhasil ditetaskan ditempat konservasi ini sebanyak 300 ekor  tukik.  Kegiatan yang berlangsung pada pukul 07.00 WIB ini diawali dengan kegiatan bersih pantai. Kegiatan ini juga dihadiri  beberapa instansi pemerintahan seperti Bank Bengkulu, DIrektorat Jenderal Pajak, Kementrian Kelautan dan Perikanan, serta mahasiswa dari Universitas Bengkulu.

Kegiatan ini mengingatkan kita, bahwa penyu membutuhkan proses dan waktu yang sangat panjang untuk bereproduksi. Maka sangatlah menyedihkan jika telur penyu masih saja diperjualbelikan untuk dikonsumsi manusia.  Keberadaan konservasi ini  sangat membantu pelestarian penyu yang kini terancam punah. Ada 7 ekor jenis penyu didunia ini, dan 3 jenis diantaranya mendarat untuk bertelur dipantai alun utara. Jenis penyu tersebut adalah adalah penyu sisik, penyu hijau dan penyu belimbing.

Semoga keberadaan konsevasi penyu  ini terus menginspirasi banyak orang, dan menjadi sarana edukasi bagi siapapun untuk semakin sadar bahwa menjaga kelestarian alam terutama laut adalah tugas kita bersama. Salam KPKC. (EL)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment