Article Detail

BK SAHABAT ANDA

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online di SMP Sint Carolus Bengkulu, sejauh ini berjalan dengan baik meski di tengah kondisi wabah virus corona (Covid-19). Target materi sesuai kompetensi dasar, khususnya aspek pengetahuan yang dicapai oleh peserta didik tidak terlalu sulit. Adapun upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk mengoptimalkan ketercapaian kompetensi pada aspek keterampilan antara lain menganjurkan kepada bapak/ibu guru untuk menggunakan google form dan zoom meeting’s. Pada saat PJJ menggunakan zoom, bapak/ibu guru dan peserta didik dapat bertatap muka serta berkokuminikasi secara langsung. Kemudian bentuk penugasan yang diberikan portofolio, video, dan upload foto karya di media sosial yang tersedia.

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa sebenarnya pembelajaran bisa dilakukan di manapun. Guru, siswa, dan orang tua saat ini menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja. Tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga hal ini, guru, siswa, dan orang tua. Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.

Oleh karena itu, pendampingan guru BK juga sangat diperlukan guna memotivasi peserta didik untuk dapat tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran daring yang diupayakan oleh pihak sekolah. Pendampingan yang dilakukan dapat melalui media sosial yang dimiliki oleh para peserta didik, sehingga antara guru dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan tujuan meringankan beban psikologis peserta didik dan bersama-sama mencari solusi dari permasalahan yang dialami oleh peserta didik.

Dari setiap jenjang mempunyai cerita dan permasalahan yang beraneka ragam, sesuai dengan materi bimbingan klasikal yang harusnya dilakukan guru BK. Maka, guru BK memberikan kuesioner sederhana kepada peserta didik kelas VIII dengan tujuan dapat sedikit meringankan beban psikologis di tengan kondisi pandemi wabah corona ini.

Rabu, 22 April dan Jumat, 8 Mei 2020, guru BK memberikan kuesioner tersebut melalui google form dan 110 siswa dari 120 siswa mengisi kuesioner sederhana tersebut.  Kemudian dikelompokkan menjadi 3 yakni Pribadi, Belajar, dan Sosial. Data yang diperoleh dari peserta didik yang memerlukan bimbingan atau koseling adalah Pribadi: 26 orang, Belajar: 45 orang, Sosial: 22 orang dan selebihnya menjawab tidak ada masalah.

Saat melakukan pendampingan pada peserta didik, sebagian mengatakan bahwa peran seorang guru atau pendidik sangat penting untuk mereka, mereka mengharapkan dapat segera betemu tatap muka secara langsung, mereka mengatakan bahwa sangat sulit untuk fokus, konsentrasi, tidak semangat, dan tidak ada interaksi dengan teman serta guru.

Jadi, sangat penting peran pendidik sekalipun teknologi sudah canggih, mudah mencari informasi di media sosial, dan di mana saja bisa mengakses tetapi ada yang tidak bisa didapatkan oleh peserta didik kita terkhusus peserta didik SMP Sint Carolus Bengkulu. Mereka rindu akan emosi yang diberikan bapak/ibu guru kepada mereka, yakni kesabaran, ketulusan, keceriaan, belarasa, dan kasih sayang. Itulah kesimpulan dari pendampingan yang dilakukan guru BK terhadap para peserta didik dengan populasi kelas VIII. ***Yohanes Purnomo E
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment