Article Detail

HSG, Berbagi dan Belajar Bersama Rekan Kerja

Yayasan Tarakanita sejak tahun Ajaran 2018/2019 telah rutin melaksanakan HSG atau Hari Studi Guru. Kegiatan ini menjadi sarana bertukar pengalaman, informasi bahkan pengetahuan yang berguna bagi pengembangan diri  profesi seorang guru atau pendidik. Sabtu, 13 Maret 2021, SMP Sint Carolus Bengkulu yang merupakan sekolah dalam naungan Yayasan Tarakanita mengadakan kegiatan HSG. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB. Kegiatan HSG kali ini dibagi menjadi 2 sesi utama, yaitu sesi sharing tentang kegiatan Valuable Coaching and Mentoring dan sesi kedua dilanjutakan dengan sharing tentang trik menulis dan membuat berita.

Sebelum kegiatan utama pada dua sesi tersebut, kegiatan HSG dimulai dengan senam bersama yang dipimpin oleh Bapak Deko. Melalui kegitan senam kali ini diharapkan Bapak Ibu guru atau peserta dapat menjaga kesehatan dan imunitas tubuh di tengah pandemi covid-19. Kegiatan senam dilaksanakan secara virtual, meski demikian kegiatan ini berjalan dengan seru karena semua peserta melakukan gerakan senam dengan bersungguh-sungguh. Kendala jaringan yang kadang tidak stabil, justru menjadi menarik dan menjadikan gelak tawa dari para peserta HSG.

Setelah senam, kegiatan dilanjutkan dengan rehat sejenak selama10 menit untuk mendinginkan tubuh dan menghilangkan sedikit keringat. Setelah rehat, kegiatan diisi oleh Ibu Theresia Eni yang membagikan pengalamannya mengikuti kegiatan Valuable Coaching and Mentoring bersama Ko Julianto pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI), Malang. Melalui kegiatan ini peserta HSG diajak untuk mengenali anak ataupun siswa lebih dalam guna pendampingan  yang lebih efektif dan menarik. Peserta sebagai pendidik disadarkan tentang bagaimana peran serta orang tua dan pendidik dalam mendampingi siswa sebagai penentu  tingkat antusiasme anak dalam belajar. Pada kesempatan tanya jawab, Bapak Yudha membagikan pengalamannya dalam mendampingi siswa di kelas yang kemudian melihat sisi kemampuan lain sang anak di luar aspek akademisnya. Bapak Giri juga menegaskan pernyataan Pak Yudha, bahwa kita perlu melihat sisi positif anak untuk mendorong prestasi mereka. Semua anak pasti memiliki sisi positif tergantung bagaimana kita mendampingi dan menggali potensi mereka.

Setelah sesi pertama para peserta HSG diberikan kesempatan untuk rehat selama 30 menit,  kegiatan dilanjutkan dengan sharing tentang trik menulis dan membuat berita yang disampaikan oleh Ibu Diana dan Ibu Nopi. Guru sebagai pendidik diharapkan mampu menuliskan berita kegiatan sekolah dengan menarik karena tulisan tersebut dapat menjadi sarana promosi sekolah jika dikemas dengan baik. Mulailah menulis dengan sederhana itulah ajakan yang disampaikan oleh Ibu Diana, tidak kalah menariknya Ibu Nopi menambahkan tentang proses dan prosedur penulisan berita yang baik. Harapannya dengan mengikuti prosedur penulisan dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas, menarik, dan memiliki nilai promosi atau nilai jual. Pada kesempatan tanya jawab, Pak Giri menyampaikan kendala dalam membuat tulisan. “Terlalu kesana-kesini dan ingin menambahkan lagi dan lagi yang telah kita alami,” katanya. Ibu Nopi menjawan dengan menegaskan bahwa perlunya kerangka berfikir atau kerangka berita agar tidak keluar dari fokus  yang menjadi topik berita yang hendak disampaikan.

Kegiatan HSG setiap bulan sangat menginspirasi para peserta untuk mendapatkan nilai “lebih” di tengah aktivitas rutin dalam pendampingan belajar siswa. Terima kasih Yayasan Tarakanita, terima kasih para peserta HSG, sampai bertemu di HSG bulan April 2021. *MK

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment