Article Detail


Siswi SMP Bengkulu Guncang Panggung Geografi di Serbia

BENGKULU – Maria Vanessa Setiawan, siswi berprestasi dari SMP Sint Carolus Bengkulu, kembali mengharumkan nama bangsa di kancah global. Ia berhasil meraih First Place dan penghargaan Excellent Presentation Poster di bidang geografi pada ajang International Conference of Young Scientists (ICYSS) 2025 di Serbia.

Prestasi luar biasa ini berawal dari sebuah ide sederhana namun inspiratif: membuat komik digital. Tergerak oleh lokasi sekolahnya yang hanya 300 meter dari pantai di daerah rawan gempa, Bengkulu, Vanessa dan rekan setimnya, Sofie Christabel, menciptakan komik edukasi yang mudah dipahami. Tujuannya jelas, untuk mengajarkan teman-teman sebaya tentang langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.

Proyek yang diberi nama “Komik Bencana” ini pertama kali diikutsertakan dalam kompetisi Lomba Penelitian Belia (LPB) Nusantara 2024, di mana mereka berhasil meraih juara 1 di bidang geografi. Keberhasilan ini kemudian membawa mereka ke tingkat LPB Nasional, di mana mereka berhasil masuk ke babak final dan meraih juara ketiga. Dari situlah, Vanessa mendapatkan tawaran untuk mewakili Indonesia di ICYSS. Dengan dukungan penuh dari Sofie, yang berperan penting di belakang layar, Vanessa memutuskan untuk berangkat ke Serbia.

 

Pembadanan Nilai Pendidikan Tarakanita: Kunci Sukses Maria Vanessa

Keberhasilan Vanessa tidak lepas dari proses pendidikan yang ia jalani, baik di sekolah maupun di rumah. Ia merupakan wujud nyata dari pendidikan Yayasan Tarakanita yang mengedepankan pembentukan karakter dan integritas. Melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dengan Cc5+, Vanessa membuktikan bahwa kecerdasan akademis dan karakter yang kuat dapat saling melengkapi.

Value Proposition Yayasan Tarakanita Bengkulu, yaitu Adaptive and Explorative Learners, secara nyata terwujud dalam diri Vanessa. Ia memulai perjalanan risetnya di sekolah bersama guru pendampingnya, menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berani mengeksplorasi ilmu baru.

“Saya percaya, juara ini bukan hanya tentang saya, tetapi juga tentang bagaimana saya menghidupi nilai-nilai Tarakanita. Competence membuat saya berpikir kritis saat membuat komik dan mempresentasikan riset. Compassion membuat saya peduli dengan lingkungan sekitar dan ingin berbagi pengetahuan lewat komik. Creativity sangat penting saat menuangkan ide menjadi komik yang menarik. Community membuat saya bisa bekerja sama dengan Sofie dan guru pendamping, serta Conviction memberikan keyakinan untuk terus maju. Ditambah lagi, nilai Kejujuran, Kedisiplinan, dan Keadilan Perdamaian Keutuhan Ciptaan (KPKC) yang selalu diajarkan di sekolah, menjadi landasan saya saat melakukan riset, dari mengumpulkan data hingga menyelesaikan proyek. Semua nilai ini saling terhubung dan membentuk saya menjadi pribadi yang lebih baik.”

 

Perjalanan Menuju Puncak

Sebelum bertolak ke Serbia, Vanessa menjalani serangkaian pembinaan intensif. Ia didampingi oleh guru pendampingnya, Ibu Anastasia Susi Murwaningsih, S.Pd., dari SMP Sint Carolus. Selain itu, tim riset dari Tarakanita pusat, Ibu Esli dan Ibu Yustin, juga memberikan pendampingan secara virtual. Dukungan moral dan bimbingan juga datang dari Ibu Yohana, Kepala Divisi Pendidikan Tarakanita Bengkulu. Pembinaan dari tim CYS (Center of Young Scientists) turut membekali Vanessa dengan berbagai strategi dan ilmu krusial untuk menghadapi kompetisi tingkat dunia.

Keberhasilan Vanessa tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya, keluarga, dan sekolah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Bengkulu dan Indonesia. Prestasi ini membuktikan bahwa sebuah ide sederhana yang dilandasi kepedulian dapat membawa nama bangsa ke panggung dunia, menginspirasi banyak orang untuk berinovasi dan berkontribusi.


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment