Article Detail

Bina Iman Anak Katolik Guna Membentuk Pribadi yang Utuh

SMP Sint Carolus Bengkulu mengaktualkan kegiatan wajib, yaitu bina iman bagi siswa dan siswi katolik setiap hari Jumat pukul 12.00 WIB secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Terdata, ada 110 siswa katolik dari  12 kelas yang ada di sekolah SMP Sint Carolus Bengkulu.

Bina iman ini bertujuan untuk membentuk anak- anak katolik menjadi pribadi yang utuh dalam pribadinya sebagai anak Tuhan. Sekolah tidak hanya mengajarkan mereka di bidang akademis, tetapi juga  mengajak untuk dapat bekerja keras membawa mereka kepada kekudusan.  

Manusia terdiri atas tubuh dan jiwa, maka sekolah yang baik tidak hanya mengisi ‘kepala’ murid- muridnya dengan informasi seputar mata pelajaran, tetapi juga harus mengisi hati murid- muridnya dengan iman Katolik dan kasih. Sekolah harus menanamkan dalam hati murid-muridnya, hati yang mengasihi dan melayani: pelayanan kepada sesama, kepada Negara, dan kepada Tuhan.

Bina iman yang dilakukan sekolah melibatkan anak-anak katolik dan guru katolik. Semua guru dan siswa  katolik di SMP Sint Carolus harus mengenal atau mengetahui tentang iman katolik dengan baik dan melaksanakan ajaran iman mereka. Mereka harus percaya, setuju, dan mengasihi semua ajaran katolik. Guru sebagai pendamping juga harus mengejar kekudusan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Hambatan pasti ada dalam setiap kegiatan, seperti ditemukan  beberapa anak  katolik yang kurang bersungguh- sungguh mengenali imannya. Hal ini menjadi tantangan bagi guru dan orang tua untuk memperbaiki proses bina iman yang berjalan. Bina iman akan berjalan dengan baik berkat dukungan orang tua. Hendaknya orang tua  dapat mengetahu jadwal bina iman dan dapat mengingatkan anak bila waktu bina iman akan dimulai.

Sekolah dan orang tua harus bekerja sama dalam mendidik anak- anak dalam pembentukan karakter. Proses bina iman atau pendidikan iman ini harus dimulai sejak dini, baik di keluarga, sekolah maupun di paroki.  Orang tua  menjadi pendidik pertama dan utama dalam hal iman bagi anak-anak. Oleh sebab itu mereka diharapkan dapat mendukung anak untuk terus memperbaiki diri juga membentuk karakter.

Kegiatan bina iman biasanya berupa pertemuan rutin yang diadakan sekolah. Salah satu contoh tema pertemuan dalam Kalender Liturgi yaitu saat Paskah, Bulan Maria, Bulan Kitab Suci, Natal, dan lain-lain ataupun berdasarkan usulan dari para guru pendamping bina iman. (JO)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment