Bulan bahasa merupakan bulan yang berkaitan erat dengan sejarah bahasa bangsa Indonesia yaitu Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928. Salah satu isinya yaitu menyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu bangsa. Oleh sebab itu, pada bulan Oktober biasa diperingati sebagai bulan bahasa.

Setiap tahun Hari pangan Sedunia (HPS) yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2018 diperingati dan dirayakan oleh Gereja Katolik sebagai ungkapan syukur akan kasih Allah yang telah memberi  kehidupan berupa aneka bahan pangan untuk kelangsungan umat manusia. Tema gerakan HPS tahun 2018 adalah “Keluarga Sebagai Komunitas Berbagi Pangan”, melalui gerakan HPS ini SMP Sint Carolus juga ingin mengajak siswa-siswi nya untuk turut berbagi kepada saudara kita yang miskin dan kelaparan dalam bentuk menyisihkan sebagian uang jajan mereka. SMP Sint Carolus ingin menanamkan  nilai  sikap  berbelarasa dan ingin berbagi kepada sesama yang membutuhkan.

“KERJA KITA PRESTASI BANGSA” serentak dari Sabang sampai Merauke pada 17 Agustus seluruh rakyat Indonesia mengumandangkannya termasuk SMP Sint Carolus Bengkulu. Perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73 tahun di SMP Sint Carolus Bengkulu kali ini sangat “istimewa”. Seluruh siswa-siswi berperan aktif mengikuti semua kegiatan, mulai dari menghias teras kelas hingga mengikuti perlombaan untuk merayakan HUT RI di lapangan SMP Sint Carolus. SMP Sint Carolus terlihat lebih semarak dengan bendera dan umbul-umbul yang berada hampir di setiap sudut sekolah.

Jumat, 24 Agustus 2018, pada hari itu para siswa kelas tujuh sangat bersyukur karena siswa siswi, SMP Sint Carolus Bengkulu, dapat mengikuti pembinaan tentang sex education yang disampaikan oleh Dr. Amelia Margaretha Susanto dan Sr. Lidya CB. Acara dimulai pada pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 11.30 WIB bertempat di Aula SMP Sint Carolus Bengkulu. Acara diawali dengan doa yang dipimpin oleh Reva, doa makan oleh Raina dan doa penutup oleh Yafet. Di awal acara, Ibu Nelly Kristiana selaku kepala sekolah menyampaikan pengantar bahwa pembinaan ini sangat berguna bagi para siswa supaya mereka tahu mana yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dan juga supaya mereka tidak salah jalan sehingga dapat mencapai cita-cita yang mereka impikan.

Istilah Ekologi asalnya dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Okios” yang diartikan sebagai Habitat dan dari kata “Logos” yang diartikan sebagai Ilmu. Jadi ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungan hidupnya. Dalam ekologi tentunya ada istilah ekosistem, ekosistem sendiri diartikan sebagai hubungan yang saling ketergantungan antara komponen hidup dan komponen yang tidak hidup. Pada ekosistem terdapat lingkungan biotik dan abiotik, di mana lingkungan biotik merupakan lingkungan yang terdapat organisme hidup, komponennya seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejalan dengan ini, Yayasan Tarakanita memiliki program kerja dan sebagai wujud cinta akan alam sekitar maka Yayasan Tarakanita Wilaya Bengkulu melakukan penghijauan kembali di pesisir pantai wilayah kota Bengkulu yakni Pantai Kualo, dalam rangka memperingati hari Ekologi Region Sumatera. Kegiatan Penghijauan Pesisir pantai ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Agustus 2018 di Pantai Kualo, dengan peserta terdiri dari anak TK Sint Carolus, 50 siswa SD Sint Carolus, 50 siswa SMP Sint Carolus, 50 siswa SMA Sint Carolus, beberapa Guru dan Karyawan Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu.